Rabu, 16 Mei 2012

Tugas ekonomi

1.    Buatlah suatu rancangan penelitian penerimaan devisa dari sektor pariwisata negara/daerah tempat tinggal anda. Buatkan kerangka kerja penelitian anda yang memuat data-data apa saja yang diperlukan, dimana memperolehnya, tahapan dalam proses analisisnya serta hal-hal lain yang menurut pendapat anda bisa dimasukan kedalam kerangka kerja tersebut ?
Jawab :
Kerangka Kerja Penelitian Penerimaan Devisa Dari Sektor Pariwisata Di Kota Bumi Serpong Damai

1.      Latar Belakang
Sektor pariwisata akan menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) Kota BSD yang sangat potensial di masa mendatang. Karenanya, sektor ini harus mendapat perhatian yang serius baik dari pemerintah maupun masyarakat BSD. Sektor pariwisata mengutamakan kekuatan jasa atau pelayanan yang kian berkembang secara variatif. Sektor pariwisata sangat cocok untuk dikembangkan di BSD. Secara geografis, BSD berada di antara dua provinsi yakni Banten, dan DKI Jakarta. Karena keberadaannya yang strategis ini, BSD selalu dijuluki sebagai Kota Mandiri, sehingga sektor pariwisata yang bisa diandalkan.
Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak berkembang pesat sarana perekonomian seperti mal atau pusat pebelanjaan dan hotel maupun apartemen, di samping obyek wisata yang lain seperti Ocean park dan Convention. Selain itu, BSD memiliki besarnya potensi sumber daya alam yang mempesona, seperti masih banyak tersedia resapan air yang dibuktikan dengan banyaknya taman kota  yang masih berfungsi sebagaimana mestinya, 30 persen lahan hijau yang membuktikan Kota BSD masih asri dan   didukung dengan kualitas tanah yang sangat layak untuk ditanami, maka sangatlah besar potensi peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat melalui sektor  pariwisata tersebut.

2.      Sumber Informasi Penerimaan Devisa
Dengan melihat penjelasan di atas maka kita dapat mengetahui besarnya sumber devisa yang didapat melalui objek-objek maupun tempat di kota BSD yang dikunjungi oleh para wisatawan. Besarnya devisa yang dihasilkan dari kegiatan pariwisata dapat kita ketahui melalui :
a.         Bursa Valuta Asing
Di sekitar BSD banyak tersedianya tempat-tempat penukaran uang (money changer) dan pusat-pusat peredakan valuta asing lainnya.
b.        Badan-badan Pusat Statistik
Data-data yang dikumpulkan dan dapat dianalisa yang terkait dengan jumlah wisatawan pada tahun yang akan diteliti dengan melalui Badan Pusat Statistik khususnya dalam sektor pariwisata di kota Depok.

3.      Metode Penelitian Penerimaan Devisa
a.         Metode Survei
Dimana metode ini saya akan mengumpulkan data secara langsung kepada wisatawan yang berkunjung ke objek wisata yang ada di BSD.
b.        Metode Perkiraan
Dalam metode ini saya mengumpulkan data melalui data-data yang sudah ada pada instansi, sehingga saya hanya mengolah kembali data-data yang diperlukan untuk analisis selanjutnya.

4.      Hal-Hal Yang Perlu Diketahui Dalam Memperkirakan Penerimaan Devisa
a.         Jumlah Wisatawan
Jumlah wisatawan yang dapat saya ketahui yaitu wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.
b.        Rata-Rata Lama Tinggal Wisatawan
Tingkat rata-rata lamanya seluruh wisatawan berada disuatu daerah atau negara tujuan wisatawan. Biasanya terdapat kelompok wisatawan tertentu yang mengunjungi suatu daerah atau negara dalam waktu yang singkat namun ada pula yang mengunjungi daerah atau negara tersebut dalam waktu yang relatif lama.
c.         Rata-Rata Pengeluaran Wisatawan Per Hari
Rata-rata pengeluran wisatawan perhari dibedakan kedalam pengeluaran rata-rata wisatawan  nusantara yang diberi persamaan ed (Expenditure of Domestic Tourist) dan pengeluaran wisatawan mancanegara dengan persamaan ef (Expenditure of Foreign Tourist).
d.        Pendapatan Nasional/Regional
Untuk mengetahui perhitungan dalam lingkup regional(di kota BSD)
e.         Nilai Tambah
Besarnya penambahan nilai suatu produk atau jasa karena mempergunakan bahan baku berbentuk barang atau jasa yang berasal dari tempat yang sama

SOAL 2
Propinsi Kopo memiliki jumlah penduduk 8.310.000 jiwa. Pada tahun 1993, jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi provinsi ini tercatat sebanyak 678.542 orang. Sedangkan wisatawan nusantara yang datang melakukan kegiatan wisata di kawasan ini berjumlah 1.134.860 orang wisatawan. Menurut kantor pariwisata Kopo kecenderungan kegiatan pariwisata di daerah ini adalah sebagai berikut :

a.                Pengeluaran rata-rata wisatawan mancanegara per hari adalah 75 US$, sedang wisatawan nusantara memiliki pengeluaran rata-rata per harinya sebesar  Rp.25.000
b.                 Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara 10 hari sedangkan wisatawan nusantara 5 hari.
c.                 Nilai tambah Provinsi Kopo diketahui besarnya 45%
d.                Pendapatan regional provinsi ini diketahui sebesar Rp.1.625.000.000.000,00
e.                 Pada tahun 1993 1 US $ sebanding dengan Rp.2.500,-


1.      Menghitung dan memberikan analisis atas intensitas pariwisata provinsi Kopo.
Jawab :

          ((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%      
                            P   
TI        = ((678.542x10) + (1.134.860x5)) x100%
                                    8.310.000
TI        = (6.785.420 + 5.674.300) x 100%
                        8.310.000
TI        = 12. 459.720 x 100% = 150%
                8.310.000


2.   Menghitug besarnya pendapatan yang diperoleh dari kegiatan sektor pariwisata di provinsi Kopo.
Jawab :

Y    =    (Nd x Ld x ed)    +    (Nf x Lf x ef)   
Y =   ( 1.134.860 x 5 x 25.000 ) + ( 678.542 x 10 x 187.500 )
Y =  141.857.500.000  +  1.272.266.250.000
Y  = Rp 1.414.123.750.000



3.      Menghitung besarnya sumbangan yang diberikan oleh sektor pariwisata terhadap pendapatan regional provinsi ini.
Jawab :

          Y x Va x 100%      
                   NY   
CT = 1.414.123.750.000x45% x 100% = 39%
            1.625.000.000.000





4. .      Buatkan analisis mengenai kondisi kegaitan pariwisata di provinsi Kopo ditinjau dari sumbangan kegiatan sektor pariwisata.
Jawab :
            Kontribusi atau sumbangan yang di berikan sektor pariwisata terhadap pendapatan regional Provinsi Kopo adalah 39% dari Rp. 1.625.000.000.000 atau sebesar Rp. 633.750.000.000,-. Dengan hasil 39% dan nilai tambah Provinsi Kopo sebesar 45%, dalam hal ini bisa dikatakan bahwa sektor pariwisata akan menjadi penyumbang pendapatan regional terbesar diprovinsi ini dan akan menghasilkan yang lebih baik pada tahun – tahun yang mendatang.